Rabu, 31 Agustus 2016

VLSM (Variabel Length Subnet Mask)

Jobsheet Rancang Bangun Jaringan II
VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
1.      Pengertian VLSM (Variabel Length Subnet Mask) !
     VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik.
     VLSM merupakan sebuah cara pengelolaan IP yang lebih terstruktur dibandingkan sekedar menggunakan FLSM (Fixed Length Subnet Mask). Dari kata variabel Length diartikan bahwa panjang prefix yang dihasilkan dari perhitungan pengelolaan alamat jenis ini akan bervariasi dibandingkan FLSM yang bersifat tetap. 
2.      Pengalamatan VLSM !
Tabel Pengalamatan VLSM
  
     Contoh kasus :
a.    Kasus pertama
Misalnya akan membangun sebuah jaringan internet dalam sebuah perusahaan besar. Dengan ketentuan host yang dibutuhkan antara lain :
1)  Ruang utama 1000 host
2)  Ruang kedua 500 host
3)  Ruang ketiga 100 host
4)  Ruang server 2 host
Dengan alamat jaringan 172.16.0.0/16
                               Tabel Untuk Mempercepat Perhitungan VLSM
 
Dengan IP 172.16.0.0/16
1)     Ruang utama 1000 host
     Dibutuhkan 1000 host yang akan terhubung dengan internet. Karena yang dibutuhkan 1000 host, maka cari hasil pemangkatan. Dari tabel didapat 2^10 = 1024 dan subnetmask 255.255.252.0
     Untuk mencari nilai IP range :
255.255.255.255
255.255.252.0      -
  0  .   0  .  3   . 255
     Untuk mengetahui IP broadcastnya yakni hasil dari pengurangan diatas ditambah dengan IP network
172. 16. 0. 0
  0  .  0 . 3 . 255  +
172. 16. 3. 255

Network              : 172.16.0.0 /22
IP pertama          : 172.16.0.1
IP terakhir          : 172.16.3.254
IP broadcast        : 172.16.3.255
Subnetmask        : 255.255.252.0

2)     Ruang kedua 500 host
     Dari tabel, yang menghasilkan 500 host > adalah 2^9 = 512 dan subnetmask 255.255.254.0
     Untuk mencari nilai IP range :
      255.255.255.255
      255.255.254.  0     -
  0  .  0  .  1   . 255
     Untuk IP broadcastnya :
172. 16. 4. 0
  0   .  0 . 1. 255   +
172. 16. 5. 255

Network              : 172.16.4.0 /23
IP pertama          : 172.16.4.1
IP terakhir          : 172.16.5.254
IP broadcast        : 172.16.5.255
Subnetmask        : 255.255.254.0

3)     Ruang ketiga 100 host
     Gunakan konsep kelas c atau bermain pada oktet ke 4. Peningkatan yang menghasilkan 100 host > adalah 2^7 = 128 dan subnetmask 255.255.255.127
     Mencari nilai IP range :
      255.255.255.255
     255.255.255.128  -
   0  .  0   .  0  .127
     Mencari nilai IP broadcast :
172. 16. 6. 0 
  0  .   0 . 0. 127  + 
172. 16 . 6. 127

Network              : 172. 16. 6. 0 /25
IP pertama          : 172. 16. 6. 1
IP terakhir          : 172. 16. 6. 126
IP broadcast        : 172. 16. 6. 127
Subnetmask        : 255.255.255.128

4)     Ruang server 2 host
Network              : 172. 16. 6. 128 /30
IP pertama          : 172. 16. 6. 129
IP terakhir           : 172. 16. 6. 130
IP broadcast        : 172. 16. 6. 131
Subnetmask        : 255.255.255.252

b.      Kasus kedua
Sebuah kantor membutuhkan :
·      1500 host (kantor 1)
·      200 host (kantor 2)
·      40 host (kantor 3)
o  Koneksi kantor 1 dan 2 (point to point) membutuhkan 2 IP
o  Koneksi ke kantor 3 (point to point) membutuhkan 2 IP

Alamat IP yang disediakan

Catatan :
Ø Urutkan dari kebutuhan host yang terbesar ke terkecil
Ø Tentukan 2^n (n sesuai kebutuhan host)
Ø Blok ke 3 hanya berubah (ditambah) ketika kebutuhan host melebihi 256
Ø Prefix merupakan hasil pengurangan 32-(n) = prefix baru
Ø VLSM digunakan perhitungan berdasarkan jumlah host yang dibutuhkan

c.       Kasus ketiga
Diketahui PC dengan IP 192.168.32.41 /26 . Tentukan network, first IP, last IP, broadcast, dan subnetmask ! 
            Jawab
IP                     : 192.168.32.41
Network         : 192.168.32.0 /26
First IP            : 192.168.32.1
Last IP             : 192.168.32.62         hasil dari (64-2)+0 = 62
Broadcast       : 192.168.32.63
Subnetmask   : 255.255.255.192     hasil dari 128+42 = 192

3.      Teknik pengalamatan routing classfull dan classless dan contohnya !
Ø Classfull : routing protocol yang tidak mengirim informasi subnetmask saat update routingnya. Yang termasuk classfull routing yaitu RIPVI dan IGRP. Classfull routing protocol tidak mendukung VLSM. Routing ini juga tidak mendukung jaringan discontigous.
Contoh routing classfull pada kelas C
IP Address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110.
Contoh :
IP Address  : 192.168.1.1   maka :
Network ID : 192.168.1
Host ID        : 1
Jadi, IP diatas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
Ø Classless : routing protocol yang menyertakan informasi subnetmasknya saat update routing. Yang termasuk classless routing protocol yaitu RIPVZ, EIGRP, OSPF, IS-IS.
Contoh : 172.26.78.3 /28
Alamat IP : 172.26.78.3
Panjang prefix atau CIDR : /28

4.      Pengertian CIDR !
     CIDR (Classless Inter Domain Routing) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi kedalam kelas A, B, C, D dan kelas E. Disebut juga sebagai subnetting. CIDR merupakan mekanisme routing dengan membagi alamat IP jaringan kedalam kelas-kelas A, B, C.
     Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 - /15, kelas B adalah /16 - /23, dan kelas C adalah /24 - /28. Subnetmask CIDR /31 dan /32 tidak ada dalam jaringan yang nyata.

5.      Peningkatan Rute atau Route Summarization !
     Route Summarization (Superneting) adalah ringkasan beberapa rute atau jalur yang ada di routing table menjadi rute yang lebih sederhana agar kinerja router menjadi lebih baik ketika harus memilihkan rute yang paling tepat bagi paket data (user traffic). Tujuan route summarization untuk mengurangi jumlah routing table yang dikonfigurasi ke tetangganya sehingga membuat proses pencarian menjadi lebih efisien, karena lebih sedikit route yang dicari.
6.      Contoh kasus peringkasan rute sederhana !
     Bila setiap individual route pada R3 ingin diringkas maka sebelumnya alamat-alamat rute yang ada dapat dikonversikan menjadi bilangan biner terlebih dahulu..
     Seperti
                 172.16.0.0
                 10101100. 00010000. 00000000. 00000000
                 172.17.0.0
                 10101100. 00010001. 00000000. 00000000
                 172.18.0.0
                 10101100. 00010010. 00000000. 00000000
                 172.19.0.0
                 10101100. 00010011. 00000000. 00000000
     Dari keempat alamat individual rute tersebut mempunyai alamat jaringan yang sama atau mempunyai alamat jaringan yang dapat diringkas, yaitu 10101100. 000100xx. xxxxxxxx. xxxxxxxx, dengan x adalah bit-bit yang berbeda.
     Sehingga alamat summarized route/alamat ringkasan /alamat yang mempunyai angka bit yang sama menjadi 172.16.0.0 dengan /14 yang merupakan alamat subnetmask untuk alamat rute jaringan tersebut.
7.      Pengertian NAT dan contohnya !
     NAT (Network Address Translation) adalah suatu mode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP.
     Contoh :
a.     Static
Server A dengan IP 192.168.1.2
Server B dengan IP 192.168.1.3
IP Public NAT 202.171.1.100
Konfigurasi pada router :
“ IP nat inside source static tcp 192.168.1.2 80 202.171.1.100 80 “            (untuk server A)
“ IP nat inside source static tcp 192.168.1.3 80 202.171.1.100 8080 “       (untuk server B)
Tentukan interfae NAT yang menjadi sumber keluar/masuk NAT
     int Fa 0/0       (interface router WAN)
     IP nat outside
     Int Fa 0/0       (interface LAN)
     IP nat inside
Setelah konfigurasi diatas ditambahkan seharusnya server A dan B bisa diakses dari luar dengan alamat
     Server A :       202.171.1.100 : 80
     Server B :       202.171.1.100 : 8080
b.    Dynamic
Konfigurasi pada router
1)  Buat access list untuk memberi akses internet IP network LAN mana yang akan ditranslasikan.
access-list 1 permit 192.168.1.0.0.0.0.255
2)     Buat NAT pool untuk IP public yang akan digunakan untuk NAT.
IP nat pool interface 202.171.1.100.2 202.171.100.2
netmask 255.255.255.248
3)     Buat NAT overload dengan menggabungkan access list dan NAT pool.
IP nat inside source list 1 pool internet overload
4)     Tentukan interface NAT yang menjadi sumber keluar/masuk NAT tersebut
int Fa 0/0   (interface router WAN)
IP nat outside
int Fa 0/0   (interface LAN)
IP nat inside
Jadi setelah konfigurasi diatas ditambahkan, seharusnya network 192.168.1.0 /24 terkoneksi internet dengan menggunakan NAT dari IP public 202.171.100.2

8.      Pengertian PAT dan contohnya !
     PAT (Port Address Translation) adalah suatu fitur dari sebuah jaringan perangkat yang menerjemahkan TCP atau UDP komunikasi yang dibuat antara host di jaringan pribadi dan host pada jaringan publik.
     Contoh PAT :
Sebuah host pada alamat IP 192.168.0.2 pada jaringan pribadi dapat meminta untuk koneksi ke host remote pada jaringan publik. Paket awal diberikan alamat 192.168.0.2 : 1835. Perangkat PAT (yang diasumsikan memiliki IP publik 1.2.3.4) sewenang-wenang dapat menerjemaahkan alamat sumber sepasang port untuk 1.2.3.4 ‘ 16529, membuat sebuah entri dalam tabel internal port 16529 yang digunakan untuk koneksi dengan 192.168.0.2 pada jaringan pribadi. Ketika sebuah paket diterima dari jaringan publik dengan perangkat PAT untuk alamat 1.2.3.4 ‘ 16529 paket diteruskan ke 192.168.0.2 ‘ 15345.

9.      Klasifikasi alamat IP publik dan private !
a.    IP Publik
Sebuah alamat IP dimana setiap komputer yang terhubung dalam IP publik akan memiliki IP yang berbeda satu sama lainnya
Contoh IP publik
·       201.123.123.123
·       118.123.17.1
b.      IP Private
IP yang hanya digunakan oleh jaringan lokal yang bersifat pribadi.
Contoh IP private
·       Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255
(Total address 16,777,216)
·       Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255
(Total address 1,  048, 576)
·       Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255
(Total address 65, 536)

10.   Contoh penggunaan NAT untuk kepentingan perusahaan !
     Sebuah perusahaan yang memiliki 500 orang karyawan tetapi Internet Service Provider (ISP) kita hanya memberikan anda 50 ip publik. itu berarti kita hanya dapat mengizinkan 50 host untuk mengakses ke internet pada saat yang bersamaan
Satuhal yang harus kita ingat adalah tidak semua komputer karyawan menggunakan internet pada saat yang bersamaan. Katakanlah mungkin sekitar 50 dari mereka menggunakan internet untuk membaca berita saat pagi; 50 lainnya menggunakan internet pada siang hari untuk melihat email.. Dengan menggunakan NAT kita dapat secara dinamis memberikan 50 ip publik kepada siapa saja yang sangat membutuhkannya pada saat itu. Hal ini biasa dikenal dengan sebuatan dynamic NAT.

     Namun dengan melakukan setingan dynamic NAT diatas tidaklah memecahkan masalah yang sedang kita hadapi secara keseluruhan, karena suatu hari bisa saja lebih dari 50 orang yang mengakses internet di pagi hari. Pada kasus dynamic NAT maka hanya 50 orang yang dapat melakukan akses internet, sedangkan yang lainnya harus menunggu giliran untuk mengakses.

0 komentar:

Posting Komentar