• Sekolah

    SMKN Rajapolah Tasikmalaya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri berlokasi di Propinsi Jawa Barat Kabupaten Kab. Tasikmalaya dengan alamat Jl. Ciinjuk No.1 Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah. Sekolah ini bisa dihubungi di no.telp (0265) 2424626 dan fax (0265) 2424626

  • Profil

    Nama: Wili Agustias Kelas: XII TKJ 3 TTL : 19 Agustus 1998 Alamat :Kp. Bbk Tanjung Desa.Tanjungpura Kec.Rajapolah Kab.Tasikmalaya Provinsi.Jawa Barat Agama: Islam

Sabtu, 01 Oktober 2016

SETTING ACCES POINT PADA TP-LINK TL-WA500G




1.      Wireless Setting AP
a.       Access Point (AP)

Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless.
Fungsi access point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client.
b.      Bridge
Bridge adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya seperti Ethernet & Fast Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau sama.
Alat ini bekerja pada data Link layer model OSI (Open System Interconnection), Karena itu bridge bisa menyambungkan jaringan komputer yang memakai metode transmisi atau medium access control yang tidak sama atau berbeda. Bridge juga adalah alat yang bisa mempelajari alamat link yang ada pada setiap perangkat yang terhubung dengannya dan juga mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.
1)      Fungsi bridge diantaranya :
a)      Bridge dapat berfungsi menghubungkan 2 buah jaringan komputer LAN yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu jaringan LAN yang lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa bridge.
b)      Bridge juga dapat menghubungkan beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu tipe jaringan yang sama maupun yang berbeda.
c)      Bridge juga dapat berfungsi sebagai router pada jaringan komputer yang luas, hal seperti ini sering dinamakan dengan istilah “Bridge-Router”. Lalu bridge juga dapat men-copy frame data yaitu dari suatu jaringan yang lain, dengan alasan jaringan itu masih terhubung. Dan masih banyak lagi fungsi lainnya dari bridge.
2)      Jenis bridge jaringan
a)      Bridge Lokal adalah sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal, yaitu bridge yang mengkoneksikan media kabel yang satu dengan media kabel lainnya, contoh penggunaannya dapat dilihat pada hub, switch, atau modem.
b)      Bridge Remote dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN).
c)      Bridge Nirkabel adalah sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel atau beberapa media yang koneksinya media wireless. Aplikasinya dapat di lihat pada fungsi Acces Point untuk implementasi Hostpot.

3)      Karakteristik bridge

a)      Bridge dapat mengontrol broadcast pada jaringan yang terkoneksi melalui dirinya.

b)      Seperti halnya fungsi switch, Bridge juga dapat mempelajari paket frame yang diterima dan alamat MAC tujuan untuk melakukan transmisi data/paket.

c)      Bridge dapat membantu membuat segmen jaringan luas menjadi lebih kecil agar mudah di monitor.

d)     Bridge juga dapat melakukan routing.

c.       Repeater

Repeater adalah alat yang berguna untuk menguatkan signal. Dengan alat ini, signal yang lemah dapat ditingkatkan daya jangkaunya sehingga dapat digunakan untuk cakupan wilayah yang lebih luas. Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (CLIENT) dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint).
Ø  Fungsi Repeater
1)      Memperluas daya jangkau signal server. Jika signal lemah, maka daya jangkaunya akan lebih sempit, sedangkan ketika signal kuat maka daya jangkaunya akan lebih luas.
2)      Mengcover berbagai wilayah minim signal dari server. Dengan menggunakan repeater, maka daerah yang minim signal dapat dapat lebih mudah untuk mendapatkan signal.
3)      Memudahkan akses signal WiFi. Dengan signal yang lebih kuat tentunya para pengguna perangkat yang membutuhkan signal dapat lebih mudah mengakses signal tersebut. Salah satu penerapan dari alat ini adalah pada signal WiFi.
4)      Meneruskan dan memaksimalkan signal. repeater bekerja dengan cara menangkap, mengelola, memperbesar, dan meneruskan signal ke berbagai perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini.
5)      Memudahkan proses pengiriman dan penerimaan data. Dengan signal yang lebih kuat proses pengiriman dan penerimaan data antar sesama pengguna perangkat jaringan ataupun yang melalui jaringan dapat dilakukan dengan lebih cepat.
6)      Meminimalisir penggunaan kabel jaringan. Sistem kerja dari repeater adalah melalui signal wireless, maka penggunaan kabel yang ribet dapat dihindari.
d.      Multiple SSID
            Multiple SSID adalah salah satu fitur yang sering digunakan dalam distribusi akses jaringan melalui media nirkabel/wireless. Metode ini memungkinkan sebuah perangkat yang secara fisik hanya memiliki satu interface wireless dapat memancarkan lebih dari 1 SSID dengan service yang berbeda pula. Fitur tersebut kerap diimplementasikan pada jaringan kantor, kampus, dsb guna memenuhi kebutuhan akses wireless yang berbeda.
e.       SSID (Service Set Identifier)
            SSID adalah tempat mengisikan nama dari access point yang akan disetting. Apabila klien komputer sedang mengakses kita misalnya dengan menggunakan super scan, maka nama yang akan timbul adalah nama SSID yang diisikan tersebut.

2.      Security Wireless
a.       WPA (bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access)
            WPA adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang sebelumnya, yaitu WEP. WPA terdiri dari : WPA radiu.
b.      WPA2 (Wifi Protected Access2)
            WPA2 adalah protokol keamanan baru yang dirancang untuk memperbaiki beberapa kerentanan keamanan hadir dalam WPA asli . WPA2 – Personal adalah salah satu dari dua variasi dari protokol WPA2 dan sesuai untuk digunakan dalam pengaturan kelas bisnis atau rumahan; WPA2 -Enterprise juga pilihan, meskipun server otentikasi khusus yang dikenal sebagai RADIUS diperlukan pada jaringan untuk WPA2 -Enterprise berfungsi dengan baik. WPA2 terdiri dari :
1)      WPA2 radius.
WPA radius lebih aman, dibutuhkan 1 buah server  tambahan  yang bertugas melayani permintaan autentifikasi  yang diberikan oleh server radius.
2)      WPA2 / PSK.
WPA2-PSK adalah security terbaru untuk wireless, dan lebih bagus dari WEP dan WPA-PSK, tetapi masih bisa untuk dicrack atau disadap tetapi sangat memakan banyak waktu.  Dalam WPA2-PSK ada dua jenis decryption, Advanced Encryption Standard (AES) dan Temporal Key Integrity Protocol (TKIP). TKIP banyak kelemahan oleh itu lebih baik anda gunakan AES. Panjang key adalah 8-63, anda boleh memasukkan sama ada 64 hexadecimal atau ASCII(seperti biasa).
c.       WEP (Wired Equivalent Privacy)
            WEP (Wired Equivalent Privacy) ialah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel atau wireless. WEP merupakan standart keamanan dan enkripsi pertama yang digunakan oleh wireless. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan oleh administrator ke client maupun access point, kunci tersebut harus cocok dari yang diberikan access point ke client, dengan yang di masukkan client untuk authentikasi menuju access point. Jumlah karakter yang diberikan pada WEP:
1)      64 bit Hexadecimal terdiri dari 8 karakter ( angka 0-9 dan huruf A-F)
2)      64 bit ASCII terdiri dari 5 karakter (seluruh karakter yang ada di keyboard)
3)      128 bit Hexadecimal terdiri dari 16 karakter (angka 0-9 danhuruf A-F)
4)      128 bit ASCII terdiri dari 10 karakter (seluruhkarakter yang ada di keyboard)
WEP dianggap mudah ditembus dengan metode sederhana sehingga perlu adanya enkripsi yang lebih kuat.

3.      Encription
a.       TKIP (Temporal Key Integrity Protocol)
TKIP adalah sebuah protokol yang didefinisikan oleh IEEE 802.11i yang mengkhususkan untuk jaringan nirkabel untuk menggantikan WEP. TKIP didesain untuk menggantikan WEP tanpa mengubah / mengganti perangkat keras. Hal ini diperlukan karena "buruknya" jenis pengamanan WEP meninggalkan jaringan nirkabel tanpa aktif mengamankan link-layer. Solusi untuk masalah ini tidak akan menunggu untuk menggantikan manfaat dari perangkat keras. Untuk alasan tersebut, TKIP, seperti WEP, menggunakan skema kunci berdasarkan RC4, tetapi tidak seperti WEP, TKIP meng-enkripsi semua paket data yang dikirimkan dengan kunci enkripsi yang unik nya itu sendiri.
TKIP menghasilkan "per-packet key mixing", sebuah pesan ter-integrity yang memeriksa dan sebuah mekanisme "re-keying" sehingga pengalamatan menjadi isu pengamanan dengan WEP. Hal ini menambah kerumitan dari pen-dekodean kunci dengan menurunkan ketersediaan jumlah data kepada cracker, itu telah dienkripsi menggunakan suatu kunci khusus.
b.      AES (Advanced Encryption Standard)
AES adalah lanjutan dari algoritma enkripsi standar DES (Data Encryption Standard) yang masa berlakunya dianggap telah usai karena faktor keamanan.Kecepatan komputer yang sangat pesat dianggap sangat membahayakan DES.
SETTING ACCESS POINT TL-WA500G

A.    Alat dan Bahan
1.      Kabel Stright


2.       TL-WA500G


B.       Cara mengubah IP Laptop untuk dijadikan Server Access Point
1.      Klik kanan di Icon Jaringan, lalu Klik “Open Network an Sharing Center
 
2.      Klik “Change adapter settings”

3.      Klik kanan pada “Ethernet”, Pilih “Properties” 
 
4.      Pilih “IP versi 4 (TCP/Ipv4)”
5.      Isikan IP Static sebagai pada gambar berikut.
C.       Cara merubah SSID pada Access Point
1.        Hubungkan terlebih dahulu antara Laptop yang akan dijadikan Server dengan Access Point yang akan dikonfigurasi menggunakan kabel UTP
2.        Masuk ke mesin pencari seperti Mozilla Firepox, Internet Explorer, Google Chrome.
3.        Ketikkan “IP Default” yang ada di Access Point ke kotak “Search”

4.        Masukkan “User Name” dan “Password” yang ada di Access Point
5.        Maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

6.        Ubahlah “SSID” Acces Point ke menu “Wireless” lalu “Basic Settings”, lalu akan muncul tampilan seperti berikut.


7.        Lakukan perubahan pada SSID dan Region seperti pada gambar berikut. Setelah itu Klik “Save”

8.      Jika berhasil, maka akan muncul tampilan seperti berikut.
 
D.       Cara merubah IP Access Point menjadi IP Static
1.        Klik menu “Network” maka akan muncul “Type” dan “IP Address”

2.        Lakukan perubahan seperti pada gambar berikut. IP Address yang dimasukkan harus berbeda dengan IP Address pada Laptop Server.

3.        Simpan perubahan, jika berhasil maka akan muncul tampilan berikut.
4.        Berikut adalah tampilan hasil dari beberapa perubahan yang dilakukan.



E.       Cara menambahkan Password di Access Point
1.      Klik menu “Wireless” lalu “Security Settings” lalu pilih yang “WPA-PSK/WPA2-PSK”

2.      Lakukan perubahan seperti pada gambar berikut. Lalu Klik Save.


F.        Cara melakukan konfigurasi IP DHCP pada Access Point
1.      Masuk ke menu “DHCP”, lalu Klik “DHCP Settings”. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

2.      Lakukan beberapa perubahan seperti yang ada pada gambar berikut.

3.      Setelah menyimpan perubahan, maka akan muncul tampilan seperti berikut. Klik OK.

4.      Lakukan “Reboot” dengan cara masuk ke menu “System Tools” lalu Klik “Reboot” kemudian Klik “OK”

5.      Jika langkah “Reboot” sudah selesai, maka akan muncul tampilan sebagai berikut.


G.      Cara memblokir Client di Access Point
1.      Lihat dulu Client yang aktif yang akan kita blokir.
2.      Masuk ke menu “DHCP Clients List”. Maka akan muncul beberapa client yang aktif.

3.      Masuk ke menu “Wireless” lalu klik menu “MAC Filtering” lalu akan ada

4.      Lakukan perubahan seperti gambar berikut. Isikan “MAC Address”  client yang akan di blokir dan isi  “Description” nya.

5.      Setelah proses blokir client selesai, maka akan muncul keterangan seperti pada gambar berikut.

H.    Cara konfigurasi Multi SSID
1.      Masuk ke mesin pencari, lalu ketikkan IP Default dari Access Point TP-Link seperti pada gambar berikut.


2.      Masukkan “User Name” dan “Password” yang ada di Access Point

3.      Ketika masuk di web TP link maka akan langsung muncul “Quick Setup” kemudian next.

4.      Langkah selanjutnya adalah akan masuk ke sub menu  “Quick Setup- Operation Mode”  dan pilih “Multi-SSID” lalu next

5.      Setelah next tadi kita akan berada pada menu “Wireless Setting” untuk mengedit  SSID, dan untuk  menambah kan password SSID1 ketik yang ada inginkan di “Wireless Password”   lalu savelakukan yang sama untuk  SSID2-4. Kemudian next

6.      Kemudian kita akan berada di menu “Network Setting”  di DHCP server pilih “Disable” untuk IP Address dan Subnet mask nya jangan di ubah, dan Change the login account pilih NO saja, kemudian next.


7.      Ini hasil SSID yang tadi kita  buat selanjutnya pilih “Reboot”

8.      Proses Reboot di mulai

9.      Konfigurasi SSID pun selesai inilah hasil dari pembuatan SSID tadi.