1.
Wireless Setting AP
a.
Access Point (AP)
Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah
transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients
remote. Dengan access points
(AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada
jaringan LAN kabel secara wireless.
Fungsi access point adalah
sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan
jaringan wireless/nirkabel para client.
b.
Bridge
Bridge
adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local
arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge dapat menghubungkan
tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya seperti Ethernet & Fast
Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau sama.
Alat ini bekerja pada data Link layer model OSI (Open
System Interconnection), Karena itu bridge bisa menyambungkan jaringan
komputer yang memakai metode transmisi atau medium access control yang
tidak sama atau berbeda. Bridge juga adalah alat yang bisa mempelajari alamat
link yang ada pada setiap perangkat yang terhubung dengannya dan juga
mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.
1)
Fungsi bridge diantaranya :
a)
Bridge dapat berfungsi
menghubungkan 2 buah jaringan komputer LAN yang sejenis, sehingga dapat
memiliki satu jaringan LAN yang lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN
tanpa bridge.
b)
Bridge juga dapat menghubungkan
beberapa jaringan komputer yang terpisah, baik itu tipe jaringan yang sama
maupun yang berbeda.
c)
Bridge juga dapat berfungsi
sebagai router pada jaringan komputer yang luas, hal seperti ini sering
dinamakan dengan istilah “Bridge-Router”. Lalu bridge juga dapat men-copy
frame data yaitu dari suatu jaringan yang lain, dengan alasan jaringan itu
masih terhubung. Dan masih banyak lagi fungsi lainnya dari bridge.
2)
Jenis
bridge jaringan
a)
Bridge Lokal adalah sebuah bridge
yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal, yaitu bridge yang
mengkoneksikan media kabel yang satu dengan media kabel lainnya, contoh
penggunaannya dapat dilihat pada hub, switch, atau modem.
b)
Bridge Remote dapat digunakan untuk membuat
sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN).
c)
Bridge Nirkabel adalah sebuah bridge
yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel atau
beberapa media yang koneksinya media wireless. Aplikasinya dapat di lihat pada
fungsi Acces Point untuk implementasi Hostpot.
3) Karakteristik bridge
a) Bridge dapat mengontrol broadcast pada jaringan yang terkoneksi melalui dirinya.
b) Seperti halnya fungsi switch, Bridge juga dapat mempelajari paket frame yang diterima dan alamat MAC tujuan untuk melakukan transmisi data/paket.
c) Bridge dapat membantu membuat segmen jaringan luas menjadi lebih kecil agar mudah di monitor.
d) Bridge juga dapat melakukan routing.
c. Repeater
Repeater
adalah alat yang berguna untuk menguatkan signal. Dengan alat ini, signal yang
lemah dapat ditingkatkan daya jangkaunya sehingga dapat digunakan untuk cakupan
wilayah yang lebih luas. Repeater
adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum
tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat
Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (CLIENT) dan
untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint).
Ø Fungsi Repeater
1) Memperluas daya jangkau signal server.
Jika signal lemah, maka daya jangkaunya akan lebih sempit, sedangkan ketika
signal kuat maka daya jangkaunya akan lebih luas.
2) Mengcover berbagai wilayah minim signal dari server. Dengan menggunakan repeater, maka
daerah yang minim signal dapat dapat lebih mudah untuk mendapatkan signal.
3) Memudahkan akses signal WiFi. Dengan signal yang lebih kuat tentunya para pengguna perangkat yang
membutuhkan signal dapat lebih mudah mengakses signal tersebut. Salah satu
penerapan dari alat ini adalah pada signal WiFi.
4)
Meneruskan dan memaksimalkan
signal. repeater bekerja dengan cara menangkap, mengelola, memperbesar, dan
meneruskan signal ke berbagai perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini.
5) Memudahkan proses pengiriman dan penerimaan data. Dengan signal yang lebih kuat
proses pengiriman dan penerimaan data antar sesama pengguna perangkat jaringan
ataupun yang melalui jaringan dapat dilakukan dengan lebih cepat.
6) Meminimalisir penggunaan kabel jaringan. Sistem kerja dari repeater adalah melalui signal wireless, maka penggunaan
kabel yang ribet dapat dihindari.
d. Multiple SSID
Multiple
SSID adalah salah satu fitur yang sering digunakan dalam distribusi akses
jaringan melalui media nirkabel/wireless. Metode ini memungkinkan sebuah
perangkat yang secara fisik hanya memiliki satu interface wireless dapat
memancarkan lebih dari 1 SSID dengan service yang berbeda pula. Fitur tersebut kerap
diimplementasikan pada jaringan kantor, kampus, dsb guna memenuhi kebutuhan
akses wireless yang berbeda.
e.
SSID
(Service Set Identifier)
SSID adalah
tempat mengisikan nama dari access point yang akan disetting. Apabila klien
komputer sedang mengakses kita misalnya dengan menggunakan super scan, maka
nama yang akan timbul adalah nama SSID
yang diisikan tersebut.
2.
Security Wireless
a. WPA
(bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access)
WPA adalah suatu sistem
yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda
pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang
sebelumnya, yaitu WEP. WPA
terdiri dari : WPA
radiu.
b. WPA2 (Wifi Protected Access2)
WPA2
adalah protokol keamanan baru yang dirancang untuk memperbaiki beberapa
kerentanan keamanan hadir dalam WPA asli . WPA2 – Personal adalah salah satu
dari dua variasi dari protokol WPA2 dan sesuai untuk digunakan dalam pengaturan
kelas bisnis atau rumahan; WPA2 -Enterprise juga pilihan, meskipun server
otentikasi khusus yang dikenal sebagai RADIUS diperlukan pada jaringan untuk
WPA2 -Enterprise berfungsi dengan baik. WPA2 terdiri dari :
1) WPA2 radius.
WPA radius lebih aman, dibutuhkan
1 buah server tambahan yang bertugas melayani permintaan
autentifikasi yang diberikan oleh server radius.
2) WPA2 / PSK.
WPA2-PSK adalah security terbaru
untuk wireless, dan lebih bagus dari WEP dan WPA-PSK, tetapi masih bisa untuk
dicrack atau disadap tetapi sangat memakan banyak waktu. Dalam WPA2-PSK
ada dua jenis decryption, Advanced Encryption Standard (AES) dan Temporal Key
Integrity Protocol (TKIP). TKIP banyak kelemahan oleh itu lebih baik anda
gunakan AES. Panjang key adalah 8-63, anda boleh memasukkan sama ada 64
hexadecimal atau ASCII(seperti biasa).
c. WEP
(Wired Equivalent Privacy)
WEP
(Wired Equivalent Privacy) ialah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel atau
wireless. WEP
merupakan standart keamanan dan enkripsi pertama yang digunakan oleh wireless. Enkripsi WEP
menggunakan kunci
yang dimasukkan oleh administrator ke client maupun access point, kunci
tersebut harus cocok dari
yang diberikan access point ke client, dengan yang di masukkan client untuk
authentikasi menuju access point. Jumlah
karakter yang diberikan pada WEP:
1) 64
bit Hexadecimal terdiri dari 8 karakter ( angka 0-9 dan huruf A-F)
2) 64
bit ASCII terdiri dari 5 karakter (seluruh karakter yang ada di keyboard)
3) 128
bit Hexadecimal terdiri dari 16 karakter (angka 0-9 danhuruf A-F)
4) 128
bit ASCII terdiri dari
10 karakter (seluruhkarakter yang ada di keyboard)
WEP dianggap mudah ditembus dengan
metode sederhana sehingga perlu adanya enkripsi yang lebih kuat.
3.
Encription
a. TKIP (Temporal Key Integrity
Protocol)
TKIP adalah sebuah protokol yang
didefinisikan oleh IEEE 802.11i yang mengkhususkan untuk jaringan nirkabel untuk
menggantikan WEP. TKIP didesain untuk menggantikan WEP tanpa mengubah /
mengganti perangkat keras. Hal ini diperlukan karena "buruknya" jenis
pengamanan WEP meninggalkan jaringan nirkabel tanpa aktif mengamankan
link-layer. Solusi untuk masalah ini tidak akan menunggu untuk menggantikan
manfaat dari perangkat keras. Untuk alasan tersebut, TKIP, seperti WEP,
menggunakan skema kunci berdasarkan RC4, tetapi tidak seperti WEP, TKIP
meng-enkripsi semua paket data yang dikirimkan dengan kunci enkripsi yang unik
nya itu sendiri.
TKIP menghasilkan "per-packet
key mixing", sebuah pesan ter-integrity yang memeriksa dan sebuah
mekanisme "re-keying" sehingga pengalamatan menjadi isu pengamanan
dengan WEP. Hal ini menambah kerumitan dari pen-dekodean kunci dengan menurunkan
ketersediaan jumlah data kepada cracker, itu telah dienkripsi menggunakan suatu
kunci khusus.
b.
AES (Advanced Encryption Standard)
AES adalah lanjutan dari
algoritma enkripsi standar DES (Data Encryption Standard) yang masa berlakunya
dianggap telah usai karena faktor keamanan.Kecepatan komputer yang sangat pesat
dianggap sangat membahayakan DES.
SETTING ACCESS POINT TL-WA500G
A.
Alat
dan Bahan
1. Kabel Stright
2.
TL-WA500G
B.
Cara
mengubah IP Laptop untuk dijadikan Server Access Point
1. Klik
kanan di Icon Jaringan, lalu Klik “Open Network an Sharing Center
2.
Klik “Change adapter settings”
3.
Klik kanan pada “Ethernet”, Pilih “Properties”
4.
Pilih “IP versi 4 (TCP/Ipv4)”
5.
Isikan IP Static sebagai pada gambar berikut.
C.
Cara merubah SSID pada Access Point
1.
Hubungkan terlebih dahulu antara Laptop yang akan
dijadikan Server dengan Access Point yang akan dikonfigurasi menggunakan kabel
UTP
2.
Masuk ke mesin pencari seperti Mozilla Firepox, Internet
Explorer, Google Chrome.
3.
Ketikkan “IP Default” yang ada di Access Point ke kotak
“Search”
4.
Masukkan “User Name” dan “Password” yang ada di Access
Point
5.
Maka akan muncul tampilan sebagai berikut.
6.
Ubahlah “SSID” Acces Point ke menu “Wireless” lalu “Basic
Settings”, lalu akan muncul tampilan seperti berikut.
7.
Lakukan perubahan pada SSID dan Region seperti pada gambar
berikut. Setelah itu Klik “Save”
8.
Jika berhasil, maka akan muncul tampilan seperti berikut.
D.
Cara merubah IP Access Point menjadi
IP Static
1.
Klik menu “Network” maka akan muncul “Type” dan “IP
Address”
2.
Lakukan perubahan seperti pada gambar berikut. IP Address
yang dimasukkan harus berbeda dengan IP Address pada Laptop Server.
3.
Simpan perubahan, jika berhasil maka akan muncul tampilan
berikut.
4.
Berikut adalah tampilan hasil dari beberapa perubahan yang
dilakukan.
E.
Cara menambahkan Password di Access
Point
1.
Klik menu “Wireless” lalu “Security Settings” lalu pilih
yang “WPA-PSK/WPA2-PSK”
2.
Lakukan perubahan seperti pada gambar berikut. Lalu Klik
Save.
F.
Cara melakukan konfigurasi IP DHCP
pada Access Point
1.
Masuk ke menu “DHCP”, lalu Klik “DHCP Settings”. Maka akan
muncul tampilan sebagai berikut.
2.
Lakukan beberapa perubahan seperti yang ada pada gambar
berikut.
3.
Setelah menyimpan perubahan, maka akan muncul tampilan
seperti berikut. Klik OK.
4.
Lakukan “Reboot” dengan cara masuk ke menu “System Tools”
lalu Klik “Reboot” kemudian Klik “OK”
5.
Jika langkah “Reboot” sudah selesai, maka akan muncul
tampilan sebagai berikut.
G.
Cara memblokir Client di Access Point
1.
Lihat dulu Client yang aktif yang akan kita blokir.
2.
Masuk ke menu “DHCP Clients List”. Maka akan muncul
beberapa client yang aktif.
3.
Masuk ke menu “Wireless” lalu klik menu “MAC Filtering”
lalu akan ada
4.
Lakukan perubahan seperti gambar berikut. Isikan “MAC
Address” client yang akan di blokir dan
isi “Description” nya.
5.
Setelah proses blokir client selesai, maka akan muncul keterangan
seperti pada gambar berikut.
H. Cara
konfigurasi Multi SSID
1. Masuk
ke mesin pencari, lalu ketikkan IP Default dari Access Point TP-Link seperti
pada gambar berikut.
2.
Masukkan “User Name” dan “Password” yang ada di Access
Point
3.
Ketika masuk di web TP link maka akan langsung muncul
“Quick Setup” kemudian next.
4.
Langkah selanjutnya adalah akan masuk ke sub menu “Quick Setup- Operation Mode” dan pilih “Multi-SSID” lalu next
5.
Setelah next tadi kita akan berada pada menu “Wireless
Setting” untuk mengedit SSID, dan
untuk menambah kan password SSID1 ketik
yang ada inginkan di “Wireless Password”
lalu savelakukan yang sama untuk
SSID2-4. Kemudian next
6.
Kemudian kita akan berada di menu “Network Setting” di DHCP server pilih “Disable” untuk IP
Address dan Subnet mask nya jangan di ubah, dan Change the login account pilih
NO saja, kemudian next.
7.
Ini hasil SSID yang tadi kita buat selanjutnya pilih “Reboot”
8.
Proses Reboot di mulai
9.
Konfigurasi SSID pun selesai inilah hasil dari pembuatan
SSID tadi.